Silogisme kategorial
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan
secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan). Silogisme terdiri dari; Silogisme Katagorik, Silogisme
Hipotetik dan Silogisme Disyungtif.
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan
kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang
kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang
menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle
term). Contoh:
Semua
tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Contoh :
A.
Semua Mahasiswa
adalah lulusan SLTA
Nanni
adalah mahasiswa
Jadi
Nanni lulusan SLTA
B.
Tidak ada
Manusia yang kekal
Mahasiswa
adalah Manusia
Jadi
Mahasiswa tidak kekal
Salah Nalar
Salah
nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan
kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan
pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan
tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa
bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen,
menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian
analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan
konklusi pasangan.
Contoh
:
(a)
Pada hari ini saya datang terlambat
karena jalannya macet
Pada
hari ini saya datang terlambat karena lala lintas macet
(b)
Saya mohon maaf tidak bisa mengikuti
arisan karena tidak ada waktu.
Saya
mohon maaf tidak bisa mengikuti arisan karena tidak ada kesempatan untuk
datang.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar