Jumat, 24 September 2010

Resume Pengantar Bisnis "Latar Belakang Industri dan Perdagangan"

LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
 Kegiatan Perekonomian
Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan merupakan suatu akibat dari adanya proses perkembangan secara histories dalam jangka panjang. Dalam suatu masyarakat yang primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada yang lain. Yang harus mereka penuhi terutama kebutuhan akan makanan, pakaian, dan perumahan. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu binatang atau bertani/bercocok tanamdi daerah-daerah yang dianggap subur.
Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup yang lebih baik. Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing keluarga merasa kelebihan barangatau peralatan yang dibutuhkan. Jadi sistem perekonomian yang ada masih dilakukan secara barter. Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan adanya pembagian kerja menurut jenis kebutuhannya. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi beberapa jenis barang ini disebut spesialisai (penyebaran secara horizontal). Makin banyak jumlah kebutuhan, makin melebarlah spesialisasi tersebut.
Semakin majunya suatu masyarakat pertukaran barang tidak dilakukan secara barter, tetapi sudah menggunakan alat pembayaran berupa uang. Dengan ini orang dapat memperoleh semua kebutuhannya.
Selain spesialisasi, pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi, yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk. Di samping proses penyebaran (dispersi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi) di mana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan oleh beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan (disatukan) dalam satu perusahaan disebut integrasi (penyatuan secara vertikal).
Pada masyarakat yang sudah maju,barang-barang dan jasa mudah didapat, baik untuk keperluan konsumsi maupun industri. Menurut asalnya, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa memerlukan suatu usaha, seperti sinar matahari untuk keperluan penerangan, air hujan untuk minum dan penyubur tanaman. Barang -barang semacam ini disebut barang bebas (free goods). Barang-barang yang bisa diperoleh dengan melalui suatu proses kegiatan (ekonomi) dikelompokkan kedalam 2 golongan yaitu:
a. Barang konsumsi (consumer goods) yang secara langsung dapat memuaskan kebutuhan, dan
b. Barang industri (industrial goods) seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain yang mendukung produksi barang konsumsi.
Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi:
a. Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipakai berkali-kali, dan
b. Baran tidak tahan lama (nondurable goods) seperti bahan mentah, makanan yang dapat dipakai hanya sekali atau beberapa kali saja.

 Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian yang dipakai oleh setiap negara adalah berbeda-beda, tidak selalu menggunakannya secara mutlak, tetapi banyak juga yang menggunakan cara campuran. Ada 4 bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu kapitalisme, sosialisme, fasisme, dan komunisme.
a. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya bentuk suatu pemerintahan. Sistem kapitalisme ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian. Dalam hubunganya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan. Kebebasan semacam ini disebut laissez faire.
Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam persaingan (invisible hand of competition). Ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan yang lain, secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang efisien. Keluarnya dari persaingan (karena kalah) ini disebut tangan tidak kentara.
b. Sosialisme
Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan, seeseorang secara relatif bebas untuk memilih tempat yang diinginkan, tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu-individu kepada kebutuhan masyarakat.
c. Fasisme
Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya diktator). Fasisme juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri. Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
d. Komunisme
Komunisme juga merupakan sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan. Komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan setiap orang bekerja untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah menentukan siapa yang boleh memproduksi barang atau jasa, dan macam barang atau jasa apa saja yang harus dibuat, juga banyaknya, untuk siapa, dan menggunakan alat apa.

 Sistem Pererkonomian Pancasila
Dalam beberapa tahun terakhir banyak ekonom yang memberikan pendapatnya tentang konsep sistem perekonomian pancasila yang dipandang cocok untuk masyarakat Indonesia. Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan yang mutlak baik dari pemerintah maupun pada ilmuwan tentang sistem perekonomian pancasila tersebut. Namun dari pendapat mereka, di antaranya pada ilmuwan dari Fakultas Ekonomi Unversitas Gadjah Mada, dapatlah diperoleh gambaran umum tentang karakteristik sistem perekonomian pancasila sebagai berikut:
1. Roda perekonomian digerakkan dengan rangsangan ekonomi, sosial dan moral.
2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan sosial (egalitarian).
3. Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh.
4. Unit usaha berbentuk koperasi dan merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usaha bersama.
5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Karakteristik tesebut menunjukkan bahwa sistem perekonomian pancasila itu merupakan sistem perekonomian yang didasarkan pada Pancasila.



 Pengertian Industri dan Bisnis
Perusahaan dapat bertidak sebagai perantara antara sumber faktor produksi dan konsumen meliputi sarana, organisasi dan lembaga-lembaga yang secara langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi barang serta jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam arti luas, dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian :
• Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti pabrik, pertambangan, hotel, toko atau lading.
• Perusahaan, yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.
• Industri.
Pengertian industri sering dihubungkan dengan adanya mekanisasi, teknologi dan hal-hal lain yang datang dari negara yang sudah lebih maju. Jadi dapat dikatakan bahwa industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama, untuk pasar yang sama pula. Sedang perusahaan itu sendiri tidak selalu menggunakan material atau proses produksi yang sama dengan lainnya.
Ada yang mengatakan bahwa industri adalah suatu konsep barat, sebagai usaha untuk mengejar : keuntungan, prestasi dan pendapatan yang besar. Usaha-usaha ini pda akhirnya akan membawa pertumbuhan ekonomi dan kenaikan produk nasional bruto (gross national duct/GNP) negara. Produk nasional bruto merupakan alat statistik yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, didefinisikan sebagai nilai total dari seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam satu tahun di sebuah negara tertentu. Di negara Barat, semua itu dapat dicapai berkat adanya usaha-usaha yang menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti :
1) Efisiensi
2) Prestasi
3) Pendekatan yang rasional
4) Manajemen
5) Hubungan-hubungan yang formal, dan sebagainya.
Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran produktif, dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi.

Pada pokoknya, kegiatan bisnis ini meliputi :
• Perdagangan (melalui pedagang)
• Pengangkutan (dengan alat-alat transport)
• Penyimpanan (sampai barang terjual)
• Pembelanjaan (melalui bank atau kreditur)
• Pemberian informasi (dengan promosi).

PENGERTIAN PERUSAHAAN

Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

 Organisasi
Organisai berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani) yang berarti alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia. Timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien, efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya. Salah satu kesulitan untuk memberikan definisi terhadap organisasi disebabkan karena organisasi itu mempunyai sifat yang tidak dapat dilihat (abstrak). Tujuan yang sudah diperhitungkan menunjukkan bahwa hakekat organisasi itu bukanlah sebuah kumpulan dari sumber-sumber ekonomi semata-mata, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang baik atau usaha mengadakan pembandingan sumber dan hasil yang terbaik.

 Produksi
Dalam organisasi teersebut di atas memungkinkan dilakukannya aktivitas produksi, yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikkan faedah (utility).


a) Produksi Langsung
Produksi langsung meerupakan usha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung, ini meliputi :
• Produksi Primer (Ekstraktif)
Produksi Primer yaitu usaha-usaha untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam, seperti : pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambahan.
• Produksi Sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha menggunakan bahan-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain, misalnya pembuatan kapal, gedung dan sebagainya.
b) Kegiatan yang Membantu Produksi Langsung
Selain produk langsung, terdapt kegiatan lain yang membantunya, disebut produksi tersier. Ini meliputi : perdagangan (perdagangan besar, perdagangan kecil, impr dan ekspor).
c) Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan. Sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmiawan, polisi, da sebagainya.

 Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi
Dalam unsur ini terkandung pengertian adanya kegiatan atau aktivitas untuk menjalankan fungsi-fungsi (menggunakan dan mengkoordinir) dan sumber-sumbe ekonomi. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : pembelanjaan, pemasaran, kepegawaian (personalia) dan sebagainya.
Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam :
a. Manusia
b. Uang
c. Material
d. Metode
Keempat macam sumber ekonomi dengan singkatan 4M (men, money, material, dan method). Produksi tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber-sumber tersebut. Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-fakor produksi.
MANUSIA, tidak saja berperan sebagai tenaga kerja (factor produksi), tetapi sekaligus juga sebagai konsumen. Penawaran tenaga kerja juga tergantung pada komposisi umur dan jumlah penduduk. Sesseorang dapat dianggap sebagai tenaga kerja yang produktif pada umur antara 16 tahun sampai 55 tahun.
UANG merupakan unsur yang penting untuk menciptakan sejumlah modal. Modal secara luas dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain. Termasuk barang modal antara lain : mesin-mesin, peralatan, pabrik, fasilitas transport dan sebagainya.
MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif.
METODE meliputi ide-ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan risiko yang ada dan sebagainya, semua ini ditujukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir faktor-faktor lain dengan baik. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut wiraswasta (enterprreneur).

 Kebutuhan
Kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan mkanan saja, perusahaan konveksi hanya dapat memenuhi kebutuhan akan pakaian saja.

 Cara yang Menguntungkan
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilalkukan haruslah menggunakan cara-cara yang ditempuh tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada :
a. Bidang Operasi
Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan (manufaktur), perakitan (assembling), perdaganga ataupun di bidang jasa seperti : perbankan, pengangkutan, perhotelan, dan sebagainya.
b. Alat Produksi
Alat produksi yang di gunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan atau jasa.
c. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan ini sangat bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal/pemberi kekayaan. Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah bermacam-macam, antara lain :
• Keuntungan maksimal
• Kesejahteraan Anggota
• Kesejahteraan Masyarakat


FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
 Investasi
Invetasi adalah penggunaa sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Sejumlah uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan persediaan. Uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut ajan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah rupiah yang dikeluarkan langsung pada invetasi. Ini berarti bahwa pengaruh investai itu berlipat ganda.

 Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang.

 Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola system bisnis. Pemerintah dapat meminjam uang membelanjai kegiatannya. Dapat terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterimanya. Jika ini terjadi, berarti pemerintah mengakui defisit.
Pemerintah, melaui baik kebijaksanaan “fiscal” atau “moneter”, dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
• Kebijaksanaan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak atau meningkatkan pengluaran pemerintah.
• Kebijaksanaan moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan. Penggunaan kedua alat tersebut untuk mempengaruhi system bisnis telah meningkat.

PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat karena dapat mempengaruhi setiap dalam sistem bisnis kita adalah : inflasi, produktifitas, dan pengangguran.

 Inflasi
Pada masa pemerintahan orde lama, tingkat inflasi di Indonesia cukup tinggi yang mencapai beberapa ratus persen. Mulai tahun 1970 an keadaannya sudah jauh lebih baik karena pemerintah waktu itu dapat menekan tingkat inflasi di Indonesia secara total harga berkisar 16%. Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian.

 Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jsa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan meetode kerja yang lebih baik. Di samping itu juga diperlukan peningkatan invstasi, riset,dan pengembangan, dan teknik-teknik manajemen yang lebih maju.

 Pengangguran
Tingkat pengangguran ke Indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya mendapatkan data yang akurat. Bersamaan dengan resesi yang terjadi akhir-akhir ini banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan.pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena peerusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunnya penghasilan (dari penjualan) secara drastis. Namun tidak mustahil jika kondisi perekonomian membaik yang berpengaruh juga pada kondisi perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan, dengan kata lain mereka ditarik kembali untuk bekerja.